Kajian Epigrafi Pada Batu Nisan Islam Di Situs Lamreh Dan Kaitannya Dengan Kerajaan Lamuri
Published 2025-03-31
Keywords
- Batu Nisan; Epigrafi Islam; Kaligrafi Islam; Lamuri; Situs Lamreh
Copyright (c) 2025 Saryulis

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Abstract
Lamreh merupakan sebuah situs arkeologi yang terletak di daerah Aceh Besar, Aceh, Indonesia. Batu nisan ialah artefak yang paling banyak ditemukan di situs ini. Batu nisan memiliki bentuk yang beragam serta pahatan kaligrafi Islam pada bagian badannya. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis epigrafi dari batu nisan dan kaitannya dengan Kerajaan Lamuri. Metode yang digunakan adalah survei permukaan melalui metode pensampelan berkelompok. Hasil survei ditemukan 474 buah batu nisan yang terbagi kepada bentuk pipih, blok dan silinder. Secara keseluruhan, hanya 41 buah batu nisan yang memiliki pahatan kaligrafi dari jumlah nisan yang ditemukan. Inskripsi yang dijumpai berupa biografi, kalimat syahadah, sufi dan ayat al-Quran. Kandungan pahatan kaligrafi yang paling unik ialah informasi pemilik nisan yang dinyatakan dengan jelas. Nama-nama tokoh yang dipahat pada batu nisan di situs ini ialah Sultan Muhammad bin ‘Alawuddin (1431 M), Sultan Muhammad Syah (1503 M). Selain itu, terdapat juga beberapa nama tokoh dengan gelar Malik, Qadhi (hakim), Amir Qura (pemimpin kampung), Sirajul Muluk (penasihat raja) dan syeikh (Alim Ulama). Berdasarkan hasil analisis epigrafi maka dapat disimpulkan bahwa nama-nama tokoh tersebut memberikan satu struktur sosial dalam sistem pemerintahan pada masa tersebut. Oleh itu, informasi pada batu nisan tersebut menunjukkan bahwa mereka adalah tokoh-tokoh penting dalam Kerajaan Lamuri yang mana merupakan salah satu kerajaan di Aceh pada abad ke-11 hingga abad 16 Masehi.
References
- Ambary, H. M. (1998). Menemukan Peradaban, Arkeologi dan Islam di Indonesia. Jakarta: PT LOGOS Wancana Ilmu.
- Dewan, B. dan P. (2000). Kamus Dewan Edisi Ketiga. (A. G. Rusli, N. bin A. G. Mohd, bin A. Ibrahim, bt. J. Aziah, S. bt. Jabbar, bt. M. Mariam, bt. O. Rahamah, Eds.), Dewan Bahasa dan Pustaka (3rd ed.). Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.
- Herwandi. (2003). Bungong Kalimat : Kaligrafi Islam Dalam Balutan Tasawuf Aceh (Abad Ke-16-18 M). Padang: Andalas University Press.
- Husni, A., Ibrahim, H., & Saidin, M. (2019). An Investigation Of Archaeological Remains At Lamreh Site, Aceh, Indonesia And Their Context Within The Lamuri Kingdom. Ijaps, 15(2), 59–88. https://doi.org/10.21315/ijaps2019.15.2.3
- Ibrahim, H., Abdullah, R., Hasyim, S., Husni, A., & Saidin, M. (2022). Early Islam of Lamuri site based on archaeological evidence. Archaeological Research in Asia, 29, 100350. https://doi.org/10.1016/j.ara.2022.100350
- Kalidos, R. (1984). The Hindu Temple As A Symbol Of “Pancakrtya.” In Proceedings of the Indian History Congress (Vol. 45, pp. 205–211). Indian History Congress. Retrieved from https://www.jstor.org/stable/44140200
- Mahmud, M. E. (2012). Motif Penyelenggaraan Pendidikan Islam Dan Implikasinya Pada Pola Manajemen Dan Kepemimpinan. Dinamika Ilmu, 12(2), 1–18. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.21093/di.v12i2.60
- Maler, W., Shyeh, S. K. M., Oetomo, R. W., & Suprayitno, M. S. (2020). Comparison between Barus and Plak-Pling tombstones based on analysis of motif design. Bulletin of the Geological Society of Malaysia, 70, 119–124. https://doi.org/10.7186/bgsm70202009
- Meister, M. W. (1993). Indian Islam’s Lotus Throne: Kaman and Khatu Kalan. In Proceedings of the International Seminar on Regional Varieties of Islam in South Asia. University of Heidelberg.
- Montana, S. (1996). Pandangan Lain tentang Letak Lamuri Dan Barat (Batu Nisan Abad Ke Vii - VIII Hijriyah di Lamreh dan Lamno, Aceh), dalam Kebudayaan No 12 th VI. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
- Montana, S. (1997). Nouvelles donnees sur les royaumes de Lamuri et Barat. Archipel, 53(1), 85–95. https://doi.org/10.3406/arch.1997.3393
- Nasohah, Z. (2004). Pentadbiran undang-undang Islam di Malaysia: sebelum dan menjelang merdeka. Malaysia: Utusan Publications.
- Oleg Grabar. (2006). Islamic Art and Beyond (III). USA: Ashgate Publishing, Ltd.
- Othman, M. Y. (1985). Batu Aceh : A study of 15-19 century Islamic gravestones in Peninsular Malaysia. University of Durham.
- Othman, M. Y., & Nasir, A. H. (1990). Epigrafi Islam Terawal di Nusantara (Zainab Kas). Gelugor: Dewan Bahasa dan Pustaka, Kementerian Pendidikan Malaysia.
- Raharjo, M. D. (2002). Ensiklopedi Al- Qur’an: Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep-konsep Kunci. Jakarta: Paramadina.
- Rani, M. Z. A. (2005). Antara Islam dan Hinduisme di Alam Melayu : Beberapa Catatan Pengkaji Barat. Sari, 23 (1950), 67–82.
- Religion, R. S. (2008). The Persian Carpet. Sydney Studies in Religion.
- Repelita, W. O. (2008). Lamuri Telah Islam Sebelum Pasai. Balai Arkeologi Medan, 84.
- Repelita, W. O. (2016). Metamorfose Nisan Aceh, Dari Masa Ke Masa the Metamorphosis of Aceh Tombstones Through Time. Berkala Arkeologi Sangkhakala, 19(2), 130–148.
- Saryulis, Saidin, M., & Ahmad, Z. (2017). Kerajaan Lamuri dari Perspektif Batu Nisan Kuno Bukit. In Arkeologi Kebangsaan Ke 3. Penang: Univerisiti Sains Malaysia.
- Sinar, L. (2017). Struktur sintaksis frasa nama ( FN ) bahasa Melayu, (January).
- Sumadi, S. (2016). Various Decorative of Kala As an Ornamental Art Works. Ornamen.
- Suprayitno. (2012). Islamisasi di Sumatera Utara: Studi Tentang Batu Nisan di Kota Rantang dan Barus. MIQOT: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 36(1).
- Meri, J. (2018). Routledge revivals: Medieval Islamic Civilization (2006): An Encyclopedia-volume I.Routledge.
- Yunus, M. (2002). Kamus Arab-Indonesia. Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Al Quran.